Kenapa Keputihan Sering Diikuti Sakit Perut? Ini Penyebabnya

Keputihan adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar di dalam Miss V dan leher rahim. Cairan ini berfungsi untuk membersihkan Miss V dari kotoran, bakteri, dan sel-sel mati, serta membantu mencegah infeksi. Keputihan yang sehat biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan teksturnya bisa bervariasi tergantung pada siklus menstruasi dan perubahan hormon. Meskipun keputihan adalah hal yang normal, adanya sakit perut yang menyertainya bisa menjadi tanda adanya gangguan atau infeksi.

Penyebab Keputihan yang Diikuti Sakit Perut

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keputihan disertai dengan sakit perut. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:

Infeksi pada saluran reproduksi, seperti infeksi bakteri vaginosis atau infeksi jamur, sering kali menjadi penyebab keputihan yang disertai dengan sakit perut. Bakteri vaginosis terjadi ketika keseimbangan bakteri di Miss V terganggu, menyebabkan keputihan yang berbau tidak sedap dan sakit perut di bagian bawah. Infeksi ini bisa disertai dengan rasa gatal dan sensasi terbakar, dan biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau antijamur.

Penyakit Radang Panggul (PID) adalah infeksi serius yang mempengaruhi organ reproduksi wanita, termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium. PID sering kali disebabkan oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati, seperti gonore atau klamidia. Gejala PID termasuk keputihan yang tidak normal, nyeri panggul yang hebat, demam, dan rasa sakit saat berhubungan seksual. PID dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infertilitas atau kehamilan ektopik, jika tidak segera diobati.

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium, tuba falopi, atau lapisan panggul. Jaringan ini masih berfungsi seperti endometrium normal, yang berarti menebal, terurai, dan berdarah setiap siklus menstruasi. Hal ini bisa menyebabkan peradangan dan sakit perut, terutama selama menstruasi. Endometriosis juga dapat menyebabkan keputihan yang tidak biasa, nyeri hebat selama menstruasi, dan masalah kesuburan.

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika kista tumbuh besar atau pecah, hal ini bisa menyebabkan sakit perut yang hebat, keputihan yang tidak normal, dan masalah menstruasi. Beberapa kista juga bisa mempengaruhi keseimbangan hormon, yang pada gilirannya mempengaruhi siklus menstruasi dan produksi keputihan.

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi menempel dan berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik adalah kondisi darurat medis yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera. Gejala kehamilan ektopik termasuk sakit perut yang parah, keputihan berdarah, pusing, dan lemah. Jika tidak diobati, kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba falopi pecah, yang dapat berakibat fatal.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Keputihan yang disertai dengan sakit perut tidak boleh diabaikan, terutama jika gejala tersebut parah atau berlangsung lama. Anda harus segera mencari bantuan medis jika mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut:

  • Sakit Perut yang Parah: Jika sakit perut yang Anda alami sangat parah atau tidak kunjung membaik, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti PID atau kista ovarium yang pecah.
  • Keputihan yang Tidak Normal: Keputihan yang berubah warna menjadi kuning, hijau, atau coklat, atau yang berbau tidak sedap, dapat menandakan adanya infeksi yang memerlukan pengobatan.
  • Demam atau Gejala Lain yang Mengkhawatirkan: Jika Anda mengalami demam, pendarahan di luar siklus menstruasi, atau sakit saat berhubungan seksual, segera konsultasikan dengan dokter.

Keputihan yang disertai dengan sakit perut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari infeksi ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik. Jika Anda mengalami gejala ini, penting untuk tidak mengabaikannya dan segera mencari bantuan medis untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan yang tepat. Memahami tubuh Anda dan mengenali tanda-tanda yang tidak biasa adalah langkah pertama dalam menjaga kesehatan reproduksi Anda.