Kenapa Keputihan Banyak Sekali Keluar pada Remaja? Penjelasan dan Cara Mengatasinya


Keputihan adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim. Fungsi utama dari cairan ini adalah untuk membersihkan vagina dari sel-sel mati, bakteri, dan kotoran, serta menjaga keseimbangan pH di dalam vagina agar tetap sehat. Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih susu, memiliki konsistensi yang mirip dengan putih telur, dan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Pada remaja, jumlah keputihan yang keluar bisa lebih banyak dibandingkan wanita dewasa karena berbagai faktor, terutama perubahan hormonal.

Ada beberapa alasan mengapa remaja bisa mengalami keputihan yang berlebihan. Berikut ini adalah beberapa penyebab utamanya:

  1. Perubahan Hormonal: Masa pubertas adalah fase di mana tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan. Peningkatan hormon estrogen yang terjadi selama masa pubertas merangsang kelenjar di dalam vagina untuk memproduksi lebih banyak cairan. Ini adalah penyebab utama mengapa keputihan bisa menjadi lebih banyak selama masa remaja. Hormon estrogen berperan penting dalam perkembangan organ reproduksi dan juga dalam pengaturan siklus menstruasi, yang juga mempengaruhi jumlah keputihan.
  2. Siklus Menstruasi: Selain perubahan hormonal, siklus menstruasi juga mempengaruhi jumlah keputihan yang keluar. Biasanya, keputihan akan meningkat pada saat ovulasi, yaitu sekitar pertengahan siklus menstruasi. Pada fase ini, tubuh memproduksi lebih banyak lendir untuk memfasilitasi kemungkinan terjadinya pembuahan. Keputihan pada masa ovulasi biasanya lebih banyak, lebih kental, dan licin, menyerupai putih telur.
  3. Infeksi: Meski keputihan adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, terkadang jumlahnya bisa meningkat akibat infeksi. Infeksi seperti bacterial vaginosis atau infeksi jamur (candida) dapat menyebabkan keputihan menjadi lebih banyak, berbau tidak sedap, dan disertai dengan rasa gatal atau iritasi. Pada remaja, infeksi ini bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan pribadi atau penggunaan produk perawatan yang tidak cocok.
  4. Kebersihan Pribadi: Penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai, seperti sabun yang mengandung pewangi atau produk douching, bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan memicu peningkatan keputihan. Remaja sering kali tidak menyadari bahwa beberapa produk yang mereka gunakan bisa menyebabkan iritasi atau memicu pertumbuhan bakteri yang berlebihan, yang pada akhirnya meningkatkan produksi keputihan.
  5. Stres: Stres juga dapat mempengaruhi produksi hormon dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Ketika tubuh mengalami stres, produksi hormon seperti kortisol meningkat, yang dapat berdampak pada keseimbangan hormon reproduksi dan menyebabkan peningkatan keputihan.

Jika Anda adalah seorang remaja yang mengalami keputihan berlebihan, jangan khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola kondisi ini:

  1. Jaga Kebersihan Area Kewanitaan: Bersihkan area kewanitaan dengan air hangat dan sabun yang lembut dan bebas pewangi. Hindari penggunaan produk pembersih yang keras atau produk douching, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan memperparah keputihan.
  2. Pilih Pakaian Dalam yang Tepat: Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat dan menjaga area kewanitaan tetap kering. Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis, karena dapat meningkatkan kelembapan di area kewanitaan dan memicu pertumbuhan bakteri.
  3. Kelola Stres dengan Baik: Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan peningkatan keputihan. Cobalah untuk mengelola stres dengan melakukan kegiatan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan. Aktivitas ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  4. Perhatikan Pola Makan: Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, kaya akan vitamin dan mineral, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi risiko infeksi. Makanan yang kaya akan probiotik, seperti yogurt, juga bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina.
  5. Konsultasi dengan Dokter: Jika keputihan disertai dengan gejala lain seperti bau tidak sedap, gatal, atau nyeri, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi atau kondisi medis lain yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Keputihan yang banyak adalah hal yang normal terjadi pada remaja, terutama karena perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas. Namun, penting untuk mengetahui kapan keputihan ini masih dianggap normal dan kapan perlu diwaspadai. Dengan menjaga kebersihan pribadi, memilih pakaian dalam yang tepat, dan mengelola stres, Anda dapat mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat keputihan yang berlebihan. Jika ada kekhawatiran, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.