Binge eating disorder (BED) adalah gangguan makan yang lebih umum daripada yang mungkin Anda pikirkan. Gangguan ini melibatkan episode makan berlebihan yang sering kali disertai dengan perasaan tidak terkendali. Orang yang mengalami binge eating disorder sering merasa malu atau bersalah setelah makan berlebihan, tetapi mereka merasa sulit untuk menghentikan perilaku tersebut.
Binge eating disorder adalah gangguan makan di mana seseorang sering kali mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, bahkan ketika mereka tidak merasa lapar. Hal ini sering kali diikuti dengan perasaan malu atau bersalah, tetapi orang dengan gangguan ini merasa sulit untuk menghentikan kebiasaan ini.
Tanda-tanda binge eating disorder bisa sangat bervariasi, tetapi ada beberapa gejala umum yang bisa dikenali. Salah satunya adalah makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sering kali diikuti dengan perasaan tidak nyaman atau sakit perut. Orang yang mengalami BED juga sering makan dengan sangat cepat, sering kali tanpa benar-benar menikmati makanan tersebut.
Selain itu, orang dengan BED mungkin menyembunyikan makanan atau makan secara diam-diam karena mereka merasa malu dengan kebiasaan mereka. Mereka juga mungkin mencoba berbagai diet ketat untuk mengendalikan kebiasaan makan mereka, tetapi sering kali gagal.
Binge eating disorder bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, psikologis, dan lingkungan. Misalnya, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan makan atau gangguan mental lainnya mungkin lebih rentan mengalami BED.
Tekanan sosial dan budaya yang mengidolakan tubuh kurus juga bisa berkontribusi pada perkembangan BED. Orang yang merasa tidak puas dengan tubuh mereka mungkin lebih mungkin untuk mengalami episode makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi negatif lainnya.
Binge eating disorder dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik. Salah satu dampak yang paling jelas adalah kenaikan berat badan yang signifikan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan obesitas. Obesitas itu sendiri dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, binge eating disorder juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti refluks asam, sembelit, dan sindrom iritasi usus. Orang dengan BED mungkin juga mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan perut atau perasaan cemas yang terkait dengan kebiasaan makan mereka.
Mengatasi binge eating disorder memerlukan pendekatan yang komprehensif. Salah satu langkah pertama adalah mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam menangani gangguan makan. Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu pendekatan yang paling efektif untuk mengatasi BED. CBT membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin memicu episode makan berlebihan.
Selain CBT, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan untuk mengatasi gejala kecemasan atau depresi yang sering menyertai BED. Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi dorongan untuk makan berlebihan dan memperbaiki suasana hati.
Selain itu, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang dan olahraga teratur. Ini tidak hanya membantu mengelola berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Dukungan dari keluarga dan teman-teman juga sangat penting dalam proses pemulihan.