Mengenal Manfaat dan Nutrisi Biji Kelor untuk Kesehatan

Manfaat biji kelor mungkin tidak seterkenal daunnya. Padahal, biji kelor juga memiliki beragam manfaat yang tidak kalah dengan daun kelor. Biji kelor bahkan sering digunakan sebagai obat tradisional.

Tanaman kelor (Moringa oleifera) dijuluki sebagai “pohon ajaib” karena daun, akar, batang, bunga, hingga bijinya telah banyak digunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Biji kelor yang juga dikenal sebagai sayur klentang sering diolah menjadi sayur asem oleh masyarakat di Indonesia.

Selain itu, biji kelor juga digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Manfaat biji kelor berasal dari beragam nutrisi dan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.

Kandungan Nutrisi Biji Kelor

Sebelum membahas manfaat biji kelor, ketahui lebih dahulu beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya. Tanaman herbal ini mengandung zat besi sebesar 7 miligram, kadar zat besi pada biji kelor dua kali lipat lebih banyak daripada bayam. Dalam 100 gram biji kelor juga terkandung protein, karbohidrat, asam lemak, serta beberapa nutrisi lain, seperti:

  • 5 gram serat
  • 130 miligram kalsium
  • 105 miligram fosfor
  • 52 miligram kalium
  • 26 miligram magnesium
  • 1 miligram tembaga
  • 0,1 miligram zinc

Selain beragam nutrisi di atas, biji kelor juga mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin E, dan antioksidan flavonoid.

Beragam Manfaat Biji Kelor

Biji kelor umumnya dikonsumsi layaknya kacang. Untuk mengolahnya, Anda dapat merebus atau menyangrai biji kelor. Di Indonesia, biji kelor lebih sering diolah menjadi sayur asem. Berbagai manfaat biji kelor yang bisa didapatkan dengan mengonsumsinya adalah:

  • Mencegah dan Mengatasi Anemia: Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan suplai oksigen dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Berkat kandungan zat besi yang tinggi, biji kelor bisa menjadi pilihan makanan bagi penderita anemia, khususnya anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Dengan memenuhi kebutuhan zat besi, berbagai gejala anemia bisa dikurangi.
  • Menurunkan Kolesterol: Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Menurut sebuah penelitian, biji kelor dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Konsumsi biji kelor secara rutin dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk menjaga kesehatan jantung.
  • Mengontrol Gula Darah: Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil sangat penting. Biji kelor dipercaya dapat membantu mengontrol gula darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Acta Histochemica melaporkan bahwa penurunan kadar gula darah bisa dipertimbangkan sebagai manfaat biji kelor, yang terutama baik bagi orang-orang diabetes. Namun, penelitian ini hanya dilakukan pada tikus lab dan belum dibuktikan khasiatnya pada manusia. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan biji kelor untuk mengendalikan gejala diabetes Anda.
  • Menjaga Kesehatan dan Kecantikan Kulit: Biji kelor diperkaya oleh antioksidan yang bisa melawan radikal bebas penyebab penuaan dini pada kulit. Minyak yang diekstrak dari biji kelor bisa Anda jadikan pelembap alami untuk menjaga kulit tetap halus, lembut, dan bercahaya.

Cara Mengolah atau Mengonsumsi Biji Kelor

Untuk mendapatkan manfaat biji kelor, Anda bisa mengolah atau mendapatkan hasil olahan biji kelor dengan beberapa cara berikut:

  • Dikonsumsi Layaknya Kacang: Sangrai biji kelor dalam oven (sama seperti memasak popcorn), atau Anda bisa menambahkan biji kelor dengan campuran granola dan buah kering lainnya.
  • Sebagai Lauk: Rebus biji kelor seperti kacang polong dan gunakan sebagai lauk untuk makanan apa pun.
  • Teh Herbal: Rebus biji kelor selama 15 menit, kemudian saring airnya untuk diminum sebagai teh herbal.

Penting untuk Diingat

Biji kelor bukan pengganti obat-obatan medis dan terapi dokter. Mengonsumsi biji kelor sebagai obat herbal sebenarnya sah-sah saja, tapi biji kelor bukanlah pengganti obat-obatan atau terapi medis dari dokter, melainkan hanya sebagai pengobatan pelengkap. Obat herbal dan jamu-jamuan sebaiknya hanya dikonsumsi untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, atau menurunkan risiko dari penyakit — bukan untuk menyembuhkan. Untuk menyembuhkan penyakit tetap dibutuhkan obat resep dokter.

Selain itu, untuk mencegah risiko penyakit dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, penting untuk menjalani gaya hidup sehat dengan berolahraga, makan teratur, dan rajin cek tensi dan/atau gula darah.