Saat mendengar kata “depresi,” mungkin yang terbayang di pikiran kita adalah seseorang yang terpuruk, tidak bisa bangun dari tempat tidur, atau bahkan enggan melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa ada jenis depresi yang bisa “bersembunyi” di balik kehidupan yang tampak normal? Itulah yang disebut dengan high functioning depression.
High functioning depression adalah kondisi di mana seseorang tampak menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa—mereka bekerja, bersosialisasi, dan tampak baik-baik saja. Namun, di balik semua itu, mereka sebenarnya sedang berjuang melawan perasaan putus asa, kelelahan, dan kekosongan yang mendalam.
Apa Itu High Functioning Depression?
High functioning depression, atau yang sering disebut sebagai dysthymia, adalah bentuk depresi kronis yang mungkin tidak seberat depresi mayor, tetapi tetap memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang. Orang dengan kondisi ini sering kali mampu mempertahankan pekerjaan, hubungan, dan tanggung jawab lainnya, tetapi di dalam, mereka merasa sangat lelah dan tertekan.
- Gejala Tersembunyi: Gejala high functioning depression sering kali tersembunyi karena penderita masih mampu menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, mereka mungkin merasa putus asa, tidak bersemangat, dan kesulitan merasakan kebahagiaan.
- Berlangsung Lama: High functioning depression bisa berlangsung selama bertahun-tahun tanpa terdiagnosis karena penderitanya mungkin merasa bahwa perasaan tersebut adalah bagian normal dari kehidupan.
- Resiko Bahaya: Meskipun terlihat ‘berfungsi’ dengan baik, penderita high functioning depression memiliki risiko yang sama terhadap dampak serius seperti bunuh diri jika kondisi mereka tidak ditangani dengan baik.
Mengapa High Functioning Depression Sering Tidak Terdiagnosis?
High functioning depression sering kali tidak terdiagnosis karena penderitanya sendiri mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi. Mereka mungkin berpikir bahwa perasaan lelah dan putus asa yang mereka alami adalah bagian dari kehidupan yang normal.
- Minimnya Kesadaran: Banyak orang yang tidak sadar bahwa depresi bisa hadir dalam bentuk yang tidak ekstrem. Karena mereka masih bisa berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak memerlukan bantuan.
- Stigma Sosial: Ada stigma sosial yang kuat terkait dengan depresi. Banyak orang takut untuk mengakui bahwa mereka mungkin membutuhkan bantuan, karena takut dianggap lemah atau tidak mampu mengatasi hidup.
Cara Menghadapi High Functioning Depression
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala high functioning depression, penting untuk segera mencari bantuan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghadapinya:
- Konsultasi dengan Profesional: Terapi dengan psikolog atau psikiater adalah langkah pertama yang sangat penting. Mereka bisa membantu mendiagnosis kondisi ini dan memberikan perawatan yang sesuai.
- Mengambil Waktu untuk Diri Sendiri: Sangat penting untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk istirahat dan merawat kesehatan mental. Jangan ragu untuk mengambil cuti atau mengurangi beban kerja jika diperlukan.
- Membangun Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman atau keluarga yang bisa dipercaya bisa membantu mengurangi beban emosional. Dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan.
High functioning depression adalah bentuk depresi yang sering kali tersembunyi di balik kehidupan yang tampak normal. Meskipun sulit untuk dikenali, kondisi ini sama seriusnya dengan bentuk depresi lainnya dan memerlukan perhatian serta penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa ada yang tidak beres dengan perasaan atau kondisi mentalmu.